TOLERANSI DAN LESTARI di Komunitas Basis Sanggar Hijau Indonesia
Dari tempat ibadah yang bersandingan antara mushola RT 01 Kel. Kaliwungu dan gedung GKJW Jombang yang berdekatan menjadi potret toleransi di RW I Kelurahan Kaliwungu – Jombang. Demikian membawa perilaku toleransi dan kebersamaan terwujud saat saling membantu dalam penyembelihan daging qurban menjadi sikap inklusif dan saling menghormati antara umat Muslim setempat yang terlibat dalam proses tersebut. Dalam semangat toleransi bersama Warga RW I kelompok basis Sanggar Hijau Indonesia di kelurahan Kaliwungu memengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan. Toleransi dan kesadaran akan dampak negatif plastik terhadap lingkungan mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan, warga saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk mengurangi limbah plastik dan menciptakan perubahan positif dalam lingkungan sekitar kita. “Perilaku Toleransi dan Menjaga Kelestarian diperayaan Idul Adha di Komunitas Basis Sanggar Hijau Indonesia menjadi bagian upaya bersama kita dalam menjaga komitmen bersama dalam pembagian daging kurban yang lebih berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan yang diamanahkan kita.” ujar Shanti Ramadhani selaku Direktur Sanggar Hijau Indonesia.
Panitia kurban dari RW I Kelurahan Kaliwungu Bapak Sulis Setia 69 th menuturkan, pembagian daging kurban ini merupakan bentuk toleransi serta menjaga kerukunan antarumat beragama. Saling berbagi juga tercermin pada pengurus GKJW yang setiap bulan Desember (Natal) memberi bingkisan pada warga RT 01 Kel. Kaliwungu yang mayoritas muslim. “Jadi, ketika Idul Adha, kami juga berbagi daging kurban. Saling memberi untuk menjaga kerukunan umat beragama di lingkungan Kelurahan Kaliwungu,” tutur Sulis Setia.
Dalam semangat gotong royong dan kebersamaan di RW I Kel. Kaliwungu orang-orang berkumpul untuk saling membantu dalam menyembelih hewan kurban. Toleransi terlihat dalam pengakuan dan penghargaan terhadap keahlian dan kontribusi setiap individu, tanpa memandang perbedaan suku, agama, etnis, atau latar belakang. Terlihat Johanes Purwo Nugroho Budi Santoso 42 th selaku Jemaat Gereja Katolik St Maria Jombang juga terlibat dalam membantu kegiatan penyembelihan daging qurban. “Bersyukur kepada allah dan senang sekali karena diperbolehkan turut serta dalam kegiatan tersebut… tanpa memandang saya atau kami yang berbeda agama. Ya… tak lupa ucapan terimakasih banyak untuk RT. 1 Kaliwungu, Maturnuwun berkah dalem” ujarnya. Demikian juga penjelasan warga dari jemaat GKJW Jatayu Adi Kusuma (43th) menyampaikan “Dalam keimanan Kristen, mengikuti ajaran dan teladan Yesus Kristus adalah penting. Salah satu ajaran Yesus adalah mengasihi sesama manusia dan melayani mereka dengan kasih. Oleh karena itu, sebagai orang Nasrani, kita bisa melihat penyembelihan qurban sebagai tindakan kasih dan pelayanan kepada sesama.”
Konsep menjaga kelestarian lingkungan dari upaya penggunaan wadah pembungkus daging yang dikumpulkan warga merupakan hasil sedekah warga sekitar dari mengambil daun jati atau daun pisang yang tumbuh di sekitar dan juga ada yang bersedekah wadah besek sebagai upaya menggunakan pembungkus ramah lingkungan agar lebih aman dan mudah dikomposkan. Masyarakat RT 01 bekerja sama dengan menggantikan kantong plastik sekali pakai dengan wadah yang aman untuk kesehatan. Tim Sanggar Hijau juga memberikan edukasi kepada penerima daging kurban tentang pentingnya menggunakan kembali wadah dengan memanfaatkan lagi atau disimpan untuk digunakan kembali tahun depan dan bungkus daunnya dapat dikomposkan.